Orangtua Menjadi Contoh Bagi Anak-Anaknya
Kita semua tahu bahwa mendidik anak tidaklah mudah, selalu ada kesabaran yang harus kita sertakan didalamnya. Saat anak mulai membantah perkataan kita janganlah dibalas dengan amarah. Perbaiki komunikasi kita dengannya, kenali perasaanya dan ajarkan dia untuk mengungkapkannya dengan benar.
berikut adalah langkah menghentikan kebiasaan anak yang suka membantah kedua orangtua:
1. Hindari sikap otoriter
Jadilah orangtua yang demokratis. Seiring berjalannya waktu anak -anak mengalami fase-fase dimana anak anak menuju dewasa. Pada usia tersebut anak tidak suka dipaksa. Mereka menginginkan orangtua lebih demokratis dan memosisikan mereka sebagai teman ataupun sahabat bercerita untuk menyampaikan keluh kesah yang berkecambuk padanya, bukan sekedar menuruti aturan.
2 . Selalu membuat keadaan lebih baik
Anak akan lebih menaati peraturan jika orang tua mampu menjelaskan mengapa aturan itu pentig untuk dilakukan?
Terlebih jika orangtua menggambarkan perasaannya ketika aturan dilanggar oleh sang anak
3. Menjadi pendengar yang baik
Mendengarkan apa yang sedang ia bicarakan menjadikan dia berlaku sama saat kita bicara.
Terkadang anak merasa tidak memperhatikan karena mereka merasa selama ini mereka tidak diperhatikan. Terkadang juga orang tua sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak menganggap penting. Padahal meluangkan waktu untuk mendengarkan ceritanya adalah hal yang harus dilakukan oleh orangtua.
4. Ajarkan untuk selalu jujur
Terkadang anak membohongi kita dengan jawaban "tidak" untuk menunjukan perasaan tidak senang, protes, atau marah pada sesuatu. Hal itu tentu saja membuat kita bingung untuk menghadapinya. Maka dari itu biasakanlah untuk selalu bertanya kepadanya. Beri kesempatan anak untuk menyampaikan perasaanya.
5. Hindari perdebatan saat emosi
Bantahan yang dilontarkan anak terkadang membuat emosi kita meninggi tetapi jangan luapkan emosi kepadanya saat itu juga. Hindari perdebatan karena akan memperburuk jalinan komunikasi dengannya. Lebih baik tunda pembicaraan hingga emosi mereda. Teruslah jaga kondisi psikologi anak agar anak tidak memiliki kebiasaan membantah orangtua karena anak merasa tidak nyaman, dengan perilaku orangtua.
Semoga bermanfaat😉
Jadilah orangtua yang demokratis. Seiring berjalannya waktu anak -anak mengalami fase-fase dimana anak anak menuju dewasa. Pada usia tersebut anak tidak suka dipaksa. Mereka menginginkan orangtua lebih demokratis dan memosisikan mereka sebagai teman ataupun sahabat bercerita untuk menyampaikan keluh kesah yang berkecambuk padanya, bukan sekedar menuruti aturan.
2 . Selalu membuat keadaan lebih baik
Anak akan lebih menaati peraturan jika orang tua mampu menjelaskan mengapa aturan itu pentig untuk dilakukan?
Terlebih jika orangtua menggambarkan perasaannya ketika aturan dilanggar oleh sang anak
3. Menjadi pendengar yang baik
Mendengarkan apa yang sedang ia bicarakan menjadikan dia berlaku sama saat kita bicara.
Terkadang anak merasa tidak memperhatikan karena mereka merasa selama ini mereka tidak diperhatikan. Terkadang juga orang tua sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak menganggap penting. Padahal meluangkan waktu untuk mendengarkan ceritanya adalah hal yang harus dilakukan oleh orangtua.
4. Ajarkan untuk selalu jujur
Terkadang anak membohongi kita dengan jawaban "tidak" untuk menunjukan perasaan tidak senang, protes, atau marah pada sesuatu. Hal itu tentu saja membuat kita bingung untuk menghadapinya. Maka dari itu biasakanlah untuk selalu bertanya kepadanya. Beri kesempatan anak untuk menyampaikan perasaanya.
5. Hindari perdebatan saat emosi
Bantahan yang dilontarkan anak terkadang membuat emosi kita meninggi tetapi jangan luapkan emosi kepadanya saat itu juga. Hindari perdebatan karena akan memperburuk jalinan komunikasi dengannya. Lebih baik tunda pembicaraan hingga emosi mereda. Teruslah jaga kondisi psikologi anak agar anak tidak memiliki kebiasaan membantah orangtua karena anak merasa tidak nyaman, dengan perilaku orangtua.
Semoga bermanfaat😉
0 Response to "Orangtua Menjadi Contoh Bagi Anak-Anaknya "
Post a Comment